Malam sudah lama menyepi tetapi Sakeena
baru sahaja terasa ingin melelapkan mata. Dia pun membaringkan badannya yang
sedikit berisi perlahan-lahan di atas tilam katil bujangnya. Terasa sedap
badannya itu apabila dapat diregangkan di atas katil usang itu. Namun, mata dan
badannya yang meronta-ronta untuk dibelai itu sepertinya tidak dapat melawan
gelora hatinya yang tidak kenal erti rehat. Kalbunya berkocak kembali. Pelbagai
perasaan yang membusung di dadanya bertambah menyesakkan batinnya. Ya Allah…
terasa sarat benar hati ini. Aku sepertinya tidak mampu lagi membendung segala
rasa. Aku benar-benar tidak kuat… Bagaimanakah aku ingin keluar dari segala
kemelut duka ini. Ya Allah bantulah hambaMu ini. Buat sekian kalinya hati
Sakeena merintih duka.
Tidak dapat memaksa dirinya memejamkan
mata Sakeena lantas bangun dari pembaringan. Hatinya tidak henti-henti berzikir
mengingati Allah. Dadanya bagaikan bercempera dan menunjal-nunjal. Sakit sungguh
rasanya. Segera kakinya dilangkahkan menuju ke bilik air yang berada di luar
dari biliknya. Pili air yang berada berhampiran dengan kolah dibuka kemudiannya dengan tertib dia mewudukkan dirinya. Air wudhuk yang sejuk mengalir di sebahagian
anggota wudhuknya itu terasa turut sama mententeramkan hatinya yang gundah
sebentar tadi.
Telekung
sembahyang yang tergantung elok di tepi katilnya dicapai. Sakeena ingin
menghadap Penciptanya. Moga gelora hati ini tidak merusuh lagi. Solat sunat
Taubat dua rakaat dilakukan dengan penuh khusyuk dan tunduk kepada Allah Tuhan
Sekalian Alam.. Buat sekian kalinya empangan air matanya tidak mampu dibenteng
lagi. Pecah dan deras sekali. Dia merintih dan merayu kepada Tuhannya. Tanpa jemu
dan penuh mengharap…
Hatiku merayu rindu
Kasihku padaMu syahdu
Munajat hamba padaMu
Mengharap kasih sayangMu
Carilah ilmu mengenal Allah
Tanamkan takut neraka Allah
Sampaikan harap syurga Allah
Carilah keredhoan Allah
Rinduku ya Rasulullah
Padamu ya Habiballah
Walau tak pernah bersua
Cintaku tetap membara
Rinduku ya Rasulallah
Padamu ya Habiballah
Engkaulah buah hatiku
Engkaulah kekasih Allah
Alangkah indah pribadimu
Tidak tergambar mulia akhlaqmu
Engkaulah rasul pilihan Allah
Kaulah rahmat seluruh alam
My heart is loving You
My heart is just for You
Knowing You Allah
I will try to get close to You
Let us find the way to know God
Feel the torches of hell-fire
Think of pleasures of paradise
Find the way to get Allah's love
Hatiku merayu rindu
Kasihku padaMu syahdu
Bertemu Allah yang Esa
Menjadi idaman kalbu
Kasihku padaMu syahdu
Munajat hamba padaMu
Mengharap kasih sayangMu
Carilah ilmu mengenal Allah
Tanamkan takut neraka Allah
Sampaikan harap syurga Allah
Carilah keredhoan Allah
Rinduku ya Rasulullah
Padamu ya Habiballah
Walau tak pernah bersua
Cintaku tetap membara
Rinduku ya Rasulallah
Padamu ya Habiballah
Engkaulah buah hatiku
Engkaulah kekasih Allah
Alangkah indah pribadimu
Tidak tergambar mulia akhlaqmu
Engkaulah rasul pilihan Allah
Kaulah rahmat seluruh alam
My heart is loving You
My heart is just for You
Knowing You Allah
I will try to get close to You
Let us find the way to know God
Feel the torches of hell-fire
Think of pleasures of paradise
Find the way to get Allah's love
Hatiku merayu rindu
Kasihku padaMu syahdu
Bertemu Allah yang Esa
Menjadi idaman kalbu
p/s: Sebuah intro kepada cerpen yang bakal menyusul sempena
MaulidurRasul. Moga sahabat-sahabat pembaca sudi untuk meluangkan masa untuk
membaca. Nantikan full cerpen ini nanti! Salam MaulidurRasul..^_^
Album : Puji-Pujian
Munsyid : Raihan
http://liriknasyid.com
Munsyid : Raihan
http://liriknasyid.com
No comments:
Post a Comment