Hitam putih hidupmu
Sesungguhnya kita adalah
manusia biasa. Bukan maksum. Bukan juga wali-NYA. Hakikatnya hidup kita pasti
penuh dengan noda dan dosa.
Allah… Kekadang memang
terasa payah. Payah untuk menemukan kembali langkah yang lurus menuju
Redha-NYA. Sungguh! Sungguh sukar dan berat sekali. Kaki yang melangkah
bagaikan tidak terdaya lagi untuk teruskan langkah. Tempang sungguh langkah
ini. Lantaran dosa dan noda yang pastinya sentiasa membayangi..
Adakah kita redha dengan
segala khilaf itu? Adakah kita senang hati dengan salah tingkah kita? Bagi yang
punya secebis iman melingkari tangkai hati pasti tidak pernah hidup tenang
dengan segala salah itu. Kerana iman merupakan sahabat baik yang sentiasa
menjentik hati dari terus hanyut dan leka dalam lautan noda kemaksiatan…
Seiring waktu berlalu tangis tawa di
nafasku
Hitam putih di hidupku jalani takdirku
Tiada satu tersembunyi, tiada satu yang terlupa
Segala apa yang terjadi Engkaulah saksinya
Hitam putih di hidupku jalani takdirku
Tiada satu tersembunyi, tiada satu yang terlupa
Segala apa yang terjadi Engkaulah saksinya
*Kau yang Maha
Mendengar
Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Pemaaf
PadaMu hati bertobat
Kau yang Maha Pengasih
Kau yang Maha Penyayang
Kau yang Maha Pelindung
PadaMu semua bergantung
Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Pemaaf
PadaMu hati bertobat
Kau yang Maha Pengasih
Kau yang Maha Penyayang
Kau yang Maha Pelindung
PadaMu semua bergantung
Yang dicinta kan pergi
Yang didamba kan hilang
Hidup kan terus berjalan
Meski penuh dengan tangisan
Yang didamba kan hilang
Hidup kan terus berjalan
Meski penuh dengan tangisan
Andai bisa ku mengulang waktu hilang dan
terbuang
Andai bisa ku kembali hapus semua pedih
Andai mungkin aku bisa, kembali ulang segalanya
Tapi hidup takkan bisa meski dengan air mata
Andai bisa ku kembali hapus semua pedih
Andai mungkin aku bisa, kembali ulang segalanya
Tapi hidup takkan bisa meski dengan air mata
[Opick ft Amanda: Maha Melihat]
Hati kecil berbicara. Andai bisa ku ulang
waktu…
Setiap detik yang berlalu
terasa bagaikan azab sekali. Hati kecil tidak pernah rela membiarkan titik
hitam memenuhi ruang hati.
Sungguh malu! Malu
dengan-MU Ya Allah… sesungguhnya kau Maha Melihat. Hati kecil sedar sekali
hakikat itu. Bahkan segala keagungan dan kebesaran adalah milik-MU. Hanya
Engkau Yang Maha Berkuasa. Hati yang dhaif benar sedar akan hakikat itu! Sangat
sedar!
Tetapi…kenapakah taubat
sering ditingkah? Adakah semuanya pengakuan kebesaran-MU tadi hanyalah dusta
belaka? Berpura-purakah?
Tidak! Tidak sekali-kali
hati berpura-pura. Hati benar-benar sedar apa yang diucap. Jadi kenapakah?
Iman di hati menjawab.
Sesungguhnya aku (iman) sentiasa bertambah dan berkurang. Pasti. Bagi insan
yang biasa sepertimu pastinya itu merupakan ujian yang besar dari Tuhan-MU.
Tuhan mengujimu bagi melihat sejauh mana kehambaan-MU…
Ya Allah…benarkah begitu?
Aku sedang diuji-MU… Kenapa aku lupa akan hakikat ini? Lupakah aku dengan ayat
2 dan 3 dalam surah Al-Ankabut…
Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu dugaan)?Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu sebelum mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang benar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahui-Nya akan orang-orang yang berdusta.
[al-Ankabut:
2-3]
Maka sesungguhnya amat
benarlah kalam suci Allah itu. Segala apa yang ditempuh itu semuanya ujian. Mempertahankan
iman dan taqwa itu juga ujian. Maka mujahadah diriku ini bagi menggapai redha
dari-MU ini pastinya juga penuh dengan pedih dan peritnya… Betapa aku
seringkali lupa! Malunya aku dengan-Mu Ya Allah…
Andai bisa ku kembali hapus semua pedih
Andai mungkin aku bisa, kembali ulang segalanya
Tapi hidup takkan bisa meski dengan air mata...
La tahzan… Tetap teguhlah!
Meski penuh dengan tangisan...
Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan harta benda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (dengan ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: “Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada agama Allah).
[Al-Baqarah: 214]
Dosa dan noda itu juga
merupakan salah satu ujian buat hamba-NYA yang ingin bertaubat. Pastinya bukan
senang ingin membetulkan segala khilaf diri. Jalan mujahadah ini tidak akan
pernah sunyi daripada ujian. Sesungguhnya ujian itu adalah tarbiah special dari
Allah. Tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk mengentalkan hatimu agar tidak
lagi sekali-kali jatuh dalam jurang nafsu kejahatan…
Satu sahaja konklusi dari
diri saya yang kerdil ini, jangan pernah sekali-kali putus asa daripada Rahmat
Allah! Biar sebesar gunung khilaf kita biar seluas lantai Bumi sehingga ke
langit sana melatanya dosa kita, jika taubat menjadi pilihan kita yakinlah dia
Maha Penerima Taubat akan pasti mengampunkan semuanya… Asal kita tidak jemu
bertaubat dan membetulkan kesilapan diri. Justeru itu sahabat-sahabat, tetap
teguhlah memohon ampun daripada-NYA. Moga kita semua beroleh bahagia di dunia
dan di akhirat sana…
Srikandi
Al-Azwar
Baiti
Jannati
No comments:
Post a Comment